Penjelasan Resolusi DVR

Definisi resolusi pada DVR adalah dimensi gambar yang ditangkap oleh kamera cctv dan diproses oleh DVR, baik itu proses displaying maupun record. Proses displaying adalah menampilkan gambar yang ditangkap oleh kamera cctv ke output berupa monitor. Sedangkan recording adalah menyimpan hasil tangkapan kamera cctv ke tempat penyimpanan berupa hard disk.
Dimensi gambar hasil tangkapan cctv tersebut berupa lebar x panjang. Ada 3 macam tipe resolusi yang digunakan pada DVR yaitu:
  1. CIF (360 x 288).
  2. Half D1 (720 x 288).
  3. D1 (720 x 576).
Resolusi paling tinggi adalah D1. Kebanyakan installer menggunakan resolusi CIF. Alasannya selain lebih sedikit memakan ruang hard disk, juga frame rate yang digunakan lebih cepat, baik itu saat playback ataupun streaming via jaringan.


DVR sebenarnya membagi 2 proses display, yaitu live view dan playback. Melihat kamera secara langsung merupakan proses live view. User melihat apa yang sedang terjadi saat itu juga. Sedangkan proses playback, user melihat hasil rekaman kamera. DVR menggunakan resolusi yang berbeda antara live view dan playback. 

Resolusi live view diset pada resolusi tetap, yaitu D1 (720 x 576). Resolusi playback tergantung pemilihan resolusi parameter record. Ada 3 pilihan resolusi record yaitu: CIF (360 x 288), Half D1 (720 x 288), dan D1 (720 x 576). Standar resolusi yang digunakan untuk record adalah CIF. Ini bisa dilihat dari spek frame rate yang dicantumkan oleh pabrik yang disandarkan pada resolusi CIF. Dimana hasil record akan semakin patah-patah (pergerakannya tidak mulus) saat resolusi record diubah ke D1. Padahal di spek (bahkan di tipe) disebutkan kalau DVR tersebut mampu merekam dengan frame rate real time. 

Memang benar ada korelasi langsung antara resolusi dengan frame rate. Semakin rendah resolusi maka semakin tinggi frame rate, dan semakin mulus pergerakan objek pada DVR. Jika diinginkan hasil gambar dengan kualitas yang baik (tidak terlalu pecah saat di zoom), maka D1 menjadi pilihan, tetapi jangan lupa frame rate akan semakin turun yang imbasnya pergerakan objek akan semakin patah-patah. 

Ada 2 istilah yang merujuk pada frame rate, yaitu RTD dan RTR. 
RTD adalah Real Time Display. Hampir semua DVR standalone sudah RTD. RTD ini merujuk ke display live view. Pada DVR PC Based (DVR Card), fitur RTD termasuk spek istimewa, karena rata-rata tampilan live viewnya tidak sekencang DVR standalone (baca: live viewnya patah-patah). 
RTR adalah Real Time Recording. RTR merujuk ke display playback yang real time, atau dengan kata lain frame rate recordnya tinggi (min. 25 fps). 

Hitungan sederhana korelasi antara resolusi dan frame rate adalah sebagai berikut: Resolusi D1 adalah 720 x 576. 
Resolusi CIF adalah 360 x 288. 
D1 = 4 x CIF. 
Maka pengaruh terhadap frame rate simpelnya adalah total maksimum frame rate dibagi 4.


Contoh perhitungan: 
DVR 16 channel real time mempunyai frame rate recording maksimum 400 fps. 
Frame rate masing-masing channel  = 400 / 16 = 25 fps. 
Frame rate 25 fps ini diset oleh pabrik pada resolusi CIF. Maka jika diubah ke D1, frame rate 1 channel = 25 / 4 = 7,25 fps.
Kesimpulan:
  1. DVR menggunakan 2 resolusi berbeda untuk live view dan playback (record).
  2. Resolusi live view diset tetap dengan resolusi D1. Playback tergantung settingan parameter record.
  3. Resolusi D1 = 4 kali resolusi CIF.
  4. Semakin tinggi resolusi maka semakin rendah frame rate dan sebaliknya. Frame rendah mengakibatkan pergerakan objek patah-patah.
  5. Spek real time pada semua DVR adalah pada resolusi CIF, jika diubah resolusi ke D1 maka frame rate maksimum per channel adalah maksimum frame rate per channel dibagi 4.
Previous
Next Post »

Don't Forget To Comment Guys...... Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon

Thanks for your comment